Kisah Islami : Abu Bakar Siddiq R.A
Abu Bakar Siddiq R.A adalah sahabat paling
dekat kepada Rasulullah SAW, beliau juga orang termasuk orang yang paling
pertama masuk Islam. Dia terkenal dengan kejujurannya bahkan sebelum memasuki
agama Islam.
Abu Bakar Siddiq R.A memiliki keutamaan dan
kelebihan yang banyak sekali. Adapun kisah yang akan dinukilkan kali ini adalah
mengenai karomah (kelebihan atau kemuliaan yang Allah berikan kepadanya).
Semoga apa yang dinukilkan ini, dapat
menambah keimanan kita. Bahwa karomah dapat diberikan kepada siapa saja yang
bertakwa kepada Allah SWT. Dan yang perlu kita perhatikan adalah jangan
beribadah berharap pada Karomah. Karena ini akan membuat seseorang menjadi
SESAT.
Banyak orang berzikir dan beribadah untuk
mendapatkan kekuatan supranatural. Ingat
Sobat, jika kita beribadah berharap
kesaktian atau kekuatan dan bukan berdasarkan Kemurnian kepada Allah, maka Setan Atau Jin lah yang menungganginya.
Dan ini akan membawa seseorang kepada Jurang Neraka Selama-lamanya.
Seperti halnya mungkin Kisah Karomah Para
Wali Allah, yang terlalu banyak ditambah-tambahi dan diada-adakan. Sehingga menganggap
bahwa mereka bisa lebih hebat dari pada Para Sahabat Nabi. Sementara Para
Sahabat Nabi adalah manusia yang paling terbaik disetiap jaman Islam. Bahkan
debu yang menempel pada keledai seorang sahabat Nabi tidak akan mampu
mengimbangi bagaimanapun dahsyatnya amalan para Wali Allah.
Maka mari kita luruskanlah keyakinan kita,
bahwa karomah adalah sesuatu Pemberian Allah SWT. Dan bukan merupakan kesaktian
dari seseorang.
Baiklah sobat, semoga Nukilan kisah Karomah
Sahabat Nabi Ini dapat membuat keyakinan kita semakin Mantap Kepada Allah SWT
semata.
Berikut kisahnya :
Kisah
Pertama
Diriwayatkan dari Imam Bukhari dan Muslim
bahwa Abdurrahman bin abu bakar berkata “Pada Suatu hari, Abu Bakar Siddiq R.A
didatangi oleh tiga orang tamu dirumahnya. Lalu Abu Bakar Siddiq pergi menemui
Rasulullah SAW. Untuk makan malam. Ia baru kembali kerumahnya pada tengah
malam. Setibanya dirumah, istrinya bertanya “Apa yang menyebabkan kamu menahan
tiga orang tamumu disini ?”
“Sudahkah engkau berikan makan malam pada
tiga orang tamuku itu ?” tanya Abu Bakar pada istrinya kembali.
Istrinya menjawab “Mereka tidak mau makan
sebelum engkau datang”
“Demi Allah, sedikitpun aku tidak akan makan”
ucap Abu Bakar.
Kemudian Abu Bakar Siddiq RA menemui tamunya
dan berkata “Makanlah hidangan ini”.
“Demi Allah, kami sungguh heran. Setiap kali
kami makan sesuap, hidangan itu menjadi bertambah banyak sampai kami semua
merasa kekenyangan. Dan hidangan itu bertambah banyak saja dari semula” jawab
seorang tamunya.
Ketika Abu Bakar melihatnya,
ia pun melihat hidangan itu sangat banyak. Lalu ia bertanya pada istrinya,
“Wahai Istriku, apakah engkau memasak makanan sebanyak ini ?”
“Tidak, Demi Allah ! Sungguh
hidangan ini bertamabah banyak tiga kali dari semula,” Jawab istrinya
menjelaskan.
Kemudian Abu Bakar ikut
makan dari hidangan itu sambil berkata “mungkin ini perbuatan setan”. Setelah
para tamunya pulang. Abu Bakar membawa hidangan itu kepada Rasulullah SAW.
Esok paginya, hidangan itu
seperti semula. Saat itu, kami sedang mempunyai janji dengan suatu kaum.
Setelah batas waktunya berlalu, dua belas orang dari kami keluar. Mereka sambil
membawa teman-temannya yang banyak. Kemudian Rasulullah SAW menyuruh mereka
datang lagi untuk makan bersama hidangan itu hingga puas.”
Kisah
Ke-2
Imam Fakhrur Razi ketika
menafsirkan surat Al Kahfi, Menceritakan “ Termasuk salah satu karamah Abu
Bakar Siddiq RA ialah ketika jenazah beliau sedang diusung sampai didepan pintu
makam Rasulullah SAW, orang-orang yang sedang mengusungnya berkata “Assalamu Alaika
Ya Rasulullah, ini Abu Bakar sedang diluar pintu”
Tiba-tiba pintu makam
Rasulullah SAW terbuka dan terdengar suara dari arah makam beliau, “Masuklah
orang yang dicintai kepada orang yang mencintainya”.
Kisah
Ke-3
Dalam riwayat lain Urwah bin
Zubair RA meriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Abu Bakar pernah memberikan 20
gantang hasil kurma semasa ia sehat. Ketika telah mendekati ajalnya beliau
berkata, “Hai putraku, tidak seorangpun berada dalam keadaan cukup yang lebih
kusenangi dari pada dirimu, dan tidak akan ada seorang pun berada dalam
kesempitan yang tidak kuinginkan dari pada dirimu. Dulu ketika kuberikan
kepadamu hasil kurma sebanyak 20 gantang engkau tidak akan menerimanya. Sekarang
hasil kurma itu akan menjadi harta waris. Oleh karena itu, nanti bagikanlah
pada kedua saudara lelakimu dan kedua saudara perempuanmu sesuai ketetapan Al
qur’an”
“Wahai ayahku, saudara
perempuanku hanya satu yaitu asma’, lalu siapa yang lain ? tanya Aisyah
keheranan.
Abu Bakar menjawab “ Aku
melihat dari kandungan ibumu akan lahir seorang perempuan”
Aisyah berkata, “Apa yang
dikatakannya benar, bayi yang lahir kemudian adalah perempuan”
Demikian karomah Abu Bakar
Siddi q RA yang diberikan Allah kepadanya,
sehingga Allah menunjukkan kebesarannya melalui sahabat yang mulia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar